mY sLiDe'sS

Rabu, 11 Februari 2009

DHCP Server Win 2003

Konsep DHCP Server


Alamat ip yang sudah digunakan oleh setiap komputer tentu bukan suatu pekerjaan yang mudah dan santai, apalagi terdapat lebih dari 100 komputer. Setiap instalsi computer baru, Anda harus mencari IP yang belum terpakai atau IP akan bentrok. Belum lagi computer yang rusak dan diganti shingga anda harus mengingat kembali alamat IP yang lama, maka muncul ide untuk mengotomatikan pengalamatan IP dengan DHCP.
Apa itu DHCP ? DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) merupakan protocol yang digunakan untuk mengkonfiguasikan IP Address pada client secara otomatis, artinya seorang user tidak perlu mengingat IP Addressnya, karna akan dibeli secara otomatis oleh server.
Pembaharua Penyewaan IP
Sebenarnya ketika DHCP Server menyewakan IP ke komputer Clien, DHCP Server akan memberikan IP selama sekian hari. Agar komputer clien bisa tetap aktif dan berkomunikasi dalam jaringan, maka penyewaan IP perlu dilakukan dilakukan penyewaan kembali sebelum masa penyewaan habis.

















Proses DHCP diawali dari PC Client yang membutuhkan IP Address
Tahap pertama PC Client akan mengirim paket DHCPDiscover.
“Halo Semua, Saya PC A, saat ini saya membutuhkan IP Address, Adakah diantara kalian yang bisa memberi saya IP Address ? “
DHCPDiscover dikirim oleh PC client secara broadcast.
DHCPDiscover ini dipakai PC Client untuk mencari DHCP server sekaligus meminta IP address darinya.
Tahap kedua adalah DHCP server akan membalas, dengan mengirim paket DHCPOffer
“Hai PC A, Saya akan menawarkan beberapa IP Address yang bisa anda sewa untuk jangka waktu tertentu”
DHCPOffer dikirim secara unicast ke PC Client
DHCPOffer berisi proposal IP Address yang bisa sewa oleh PC Client.
PC Client nantinya aka memilih salah satu dari IP Address tersebut.
Tahap ketiga PC Client akan megirim paket DHCPRequest
“Hai Semua, Saya akan mengambil IP address ini untuk saya pakai, dengan jangka waktu yang anda tetapkan “
DHCPRequest dikirim secara broadcast
DHCPRequest berisi kepastian dari PC client untuk menyewa salah satu IP Address yang telah ditawarkan.
Tahap keempat DHCP Server akan mengirim DHCPAck
“Hai PC A, IP address yang anda minta tidak ada yang menyewa, silahkan pakai IP tersebut selama 2 hari”
DHCPAck dikirm secara unicast ke PC Client
DHCPAck ini menunjukkan bahwa DHCP Server setuju dengan apa yang diminta oleh PC Client.
Jika DHCP Server tidak setuju dengan permintaan PC Client maka DHCP Server akan mengirim DHCPDecline
Instalsi DHCP Server pada Windows 2003
Sebelumnya sudah kita bicarakan seting IP otomatis yang akan mengembil konfigusi IP melalui DHCP Server, Pada bagian ini bagaimana melakukan instalasi dan pemakaian dari DHCP Server. Walaupun DHCP ini tidak terintal secara default, tapi anda dapat menginstal dengan mudah dengan cara :
Klik start → Control Panel → Add or Remove Programs
















Klik Add/Remove Windows Components




















Double klik Network Services


















Checklist Dynamic Host Configuration Protocol → OK















Klik Next
















--> Masukan CDROM, kemudian Klik Browse
--> Pilih Directory CDROM dan masuk ke folder I386
--> Klik Open lalu klik OK












-->Tunggu Hingga Selesai
-->Kalau sudah selesai klik Finish
















Klik start → Administrative Tools → DHCP


Pilih New Scope
-->Selanjutnya anda harus memasukan alamat IP awal dan alamt IP akhir yang akan digunakan, contohnya kita menggunakan network 192.168.1.0/24, maka saya bias memasukan IP 192.168.1.1 pada kolom “Start IP Adders” sedangkan pada kolom “End IP Address” anda memasukan IP 192.168.1.254 (ingat alamat 192.168.1.0 dan 192.168.1.255 bisa digunakan).
-->Selain Start IP Address dan End IP Address juga haru mengisi subnet mask.
-->Next
-->Seteah itu anda bias memasukan IP dalam scop yang tidak boleh disewakan ke clien pada bagian “Add Exclusions”.
-->Next
-->Selanjutnya kita dapat memasang durasi pemasangan penyewaan IP oleh DHCP Server ke clien dimasukan kedalam bagian “Lease Duration”
-->Jadi pada bagian ini anda dapat menentukan sebuah computer meminjam IP dari DHCP Server harus memperbaharui IP yang telah dipinjamnya.
-->Next
-->Selanjutnya anda dapat melakukan pengisian alamat IP Default Gateway.
-->Next
-->Pada bagian Domain Name end DNS Server, anda dapat memasukan domain yang digunakan dalam Network pada kolom “Parent Domain”. Selanjutnya pada kolom “Server Name” dan “IP Address” digunakan untuk memberikan informasi lokasi DNS Sever yang digunakan dalam Network.
-->Selanjutnya anda bisa memasukan nama server pada bagian “Server Name” dan mengklik tombol “Resolve”, alamat IP dari nama DNS yang dimasukan pada bagian ”IP Address” dan mengklik tombol ”Add”
-->Next
-->Setelah setingan Domain dan informasi DNS, anda tidak perlu lagi mesukan atau menggunakan WINS jika Network atau jaringan yang digunakan minimal adalah Windows 2000 dan XP. WINS sebenarnya sudah hendak dimatikan oleh Microsoft semenjak Microsoft memutuskan untuk menggukan TCP/IP sebagai protocol utamanya.
-->Klik Next

Setelah sever DHCP aktif, anda akan melihat gambar server DHCP dan juga berbagai informasi yang penting bagi administrator. Beberapa yang bisa anda lihat adalah nama scope, kemudian “Address Pool” yang menginformasikan range yang boleh dan tidak boleh (exclude) diberikan ke DHCP client. “Address Leases” menunjukan IP yang telah disewa oleh client dan informasi nama komputer yang menyewa IP tersebut serta kapan IP yang disewa akan habis masa waktunya (expired). “Resevation” digunakan untuk menunjukkan pemberian alamat IP tertentu pada komputer yang tetap. “Scope Option” adalah tambahan informasi pada setingan IP yang telah diberikan seperti informasi DNS dan informasi Default Gateway. Pada bagian terakhir yaitu “Server Option” sebernarnya tidak telalu banyak berguna, karena digunakan hanya jika anda mempunyai banyak scope dalam satu DHCP Serever. Anda bisa melakukan seting pada “Server Option” yang akan menjadi default seting pada semua scope.
Slamat mencoba
Explore posts in the same categories: windows server 2003

Sabtu, 13 Desember 2008

Firewall

Firewall adalah sebuah sistem atau perangkat yang mengizinkan lalu lintas jaringan yang dianggap aman untuk melaluinya dan mencegah lalu lintas jaringan yang tidak aman. Umumnya, sebuah firewall diimplementasikan dalam sebuah mesin terdedikasi, yang berjalan pada pintu gerbang (gateway) antara jaringan lokal dan jaringan lainnya. Firewall umumnya juga digunakan untuk mengontrol akses terhadap siapa saja yang memiliki akses terhadap jaringan pribadi dari pihak luar. Saat ini, istilah firewall menjadi istilah generik yang merujuk pada sistem yang mengatur komunikasi antar dua jaringan yang berbeda. Mengingat saat ini banyak perusahaan yang memiliki akses ke Internet dan juga tentu saja jaringan korporat di dalamnya, maka perlindungan terhadap aset digital perusahaan tersebut dari serangan para hacker, pelaku spionase, ataupun pencuri data lainnya, menjadi esensial.
Ilustrasi mengenai Firewall

Sabtu, 06 Desember 2008

web Server

Web Server

adalah sebuah perangkat lunak server yang berfungsi menerima permintaan HTTP atau HTTPS dari klien yang dikenal dengan browser web dan mengirimkan kembali hasilnya dalam bentuk halaman-halaman web yang umumnya berbentuk dokumen HTML. Server web yang terkenal diantaranya adalah Apache dan Microsoft Internet Information Service (IIS). Apache merupakan server web antar-platform, sedangkan IIS hanya dapat beroperasi di sistem operasi Windows.

Server web juga dapat berarti komputer yang berfungsi seperti definisi di atas.

FTP{File Transfer Protocol}

FTP (singkatan dari File Transfer Protocol) adalah sebuah protokol Internet yang berjalan di dalam lapisan aplikasi yang merupakan standar untuk pentransferan berkas (file) komputer antar mesin-mesin dalam sebuah internetwork.

FTP merupakan salah satu protokol Internet yang paling awal dikembangkan, dan masih digunakan hingga saat ini untuk melakukan pengunduhan (download) dan penggugahan (upload) berkas-berkas komputer antara klien FTP dan server FTP. Sebuah Klien FTP merupakan aplikasi yang dapat mengeluarkan perintah-perintah FTP ke sebuah server FTP, sementara server FTP adalah sebuah Windows Service atau daemon yang berjalan di atas sebuah komputer yang merespons perintah-perintah dari sebuah klien FTP. Perintah-perintah FTP dapat digunakan untuk mengubah direktori, mengubah modus transfer antara biner dan ASCII, menggugah berkas komputer ke server FTP, serta mengunduh berkas dari server FTP.

Sebuah server FTP diakses dengan menggunakan Universal Resource Identifier (URI) dengan menggunakan format ftp://namaserver. Klien FTP dapat menghubungi server FTP dengan membuka URI tersebut.
Cara kerja protokol FTP

FTP menggunakan protokol Transmission Control Protocol (TCP) untuk komunikasi data antara klien dan server, sehingga di antara kedua komponen tersebut akan dibuatlah sebuah sesi komunikasi sebelum transfer data dimulai. Sebelum membuat koneksi, port TCP nomor 21 di sisi server akan "mendengarkan" percobaan koneksi dari sebuah klien FTP dan kemudian akan digunakan sebagai port pengatur (control port) untuk (1) membuat sebuah koneksi antara klien dan server, (2) untuk mengizinkan klien untuk mengirimkan sebuah perintah FTP kepada server dan juga (3) mengembalikan respons server ke perintah tersebut. Sekali koneksi kontrol telah dibuat, maka server akan mulai membuka port TCP nomor 20 untuk membentuk sebuah koneksi baru dengan klien untuk mentransfer data aktual yang sedang dipertukarkan saat melakukan pengunduhan dan penggugahan.

FTP hanya menggunakan metode autentikasi standar, yakni menggunakan username dan password yang dikirim dalam bentuk tidak terenkripsi. Pengguna terdaftar dapat menggunakan username dan password-nya untuk mengakses, men-download, dan meng-upload berkas-berkas yang ia kehendaki. Umumnya, para pengguna terdaftar memiliki akses penuh terhadap beberapa direktori, sehingga mereka dapat membuat berkas, membuat direktori, dan bahkan menghapus berkas. Pengguna yang belum terdaftar dapat juga menggunakan metode anonymous login, yakni dengan menggunakan nama pengguna anonymous dan password yang diisi dengan menggunakan alamat e-mail.

DHCP{Dynamic Host Configuration Protocol}

DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) adalah protokol yang berbasis arsitektur client/server yang dipakai untuk memudahkan pengalokasian alamat IP dalam satu jaringan. Sebuah jaringan lokal yang tidak menggunakan DHCP harus memberikan alamat IP kepada semua komputer secara manual. Jika DHCP dipasang di jaringan lokal, maka semua komputer yang tersambung di jaringan akan mendapatkan alamat IP secara otomatis dari server DHCP. Selain alamat IP, banyak parameter jaringan yang dapat diberikan oleh DHCP, seperti default gateway dan DNS server.

Cara Kerja :

Karena DHCP merupakan sebuah protokol yang menggunakan arsitektur client/server, maka dalam DHCP terdapat dua pihak yang terlibat, yakni DHCP Server dan DHCP Client.

DHCP server umumnya memiliki sekumpulan alamat yang diizinkan untuk didistribusikan kepada klien, yang disebut sebagai DHCP Pool. Setiap klien kemudian akan menyewa alamat IP dari DHCP Pool ini untuk waktu yang ditentukan oleh DHCP, biasanya hingga beberapa hari. Manakala waktu penyewaan alamat IP tersebut habis masanya, klien akan meminta kepada server untuk memberikan alamat IP yang baru atau memperpanjangnya.

DHCP Client akan mencoba untuk mendapatkan "penyewaan" alamat IP dari sebuah DHCP server dalam proses empat langkah berikut:

  1. DHCPDISCOVER: DHCP client akan menyebarkan request secara broadcast untuk mencari DHCP Server yang aktif.
  2. DHCPOFFER: Setelah DHCP Server mendengar broadcast dari DHCP Client, DHCP server kemudian menawarkan sebuah alamat kepada DHCP client.
  3. DHCPREQUEST: Client meminta DCHP server untuk menyewakan alamat IP dari salah satu alamat yang tersedia dalam DHCP Pool pada DHCP Server yang bersangkutan.
  4. DHCPACK: DHCP server akan merespons permintaan dari klien dengan mengirimkan paket acknowledgment. Kemudian, DHCP Server akan menetapkan sebuah alamat (dan konfigurasi TCP/IP lainnya) kepada klien, dan memperbarui basis data database miliknya. Klien selanjutnya akan memulai proses binding dengan tumpukan protokol TCP/IP dan karena telah memiliki alamat IP, klien pun dapat memulai komunikasi jaringan.

Empat tahap di atas hanya berlaku bagi klien yang belum memiliki alamat. Untuk klien yang sebelumnya pernah meminta alamat kepada DHCP server yang sama, hanya tahap 3 dan tahap 4 yang dilakukan, yakni tahap pembaruan alamat (address renewal), yang jelas lebih cepat prosesnya.

Berbeda dengan sistem DNS yang terdistribusi, DHCP bersifat stand-alone, sehingga jika dalam sebuah jaringan terdapat beberapa DHCP server, basis data alamat IP dalam sebuah DHCP Server tidak akan direplikasi ke DHCP server lainnya. Hal ini dapat menjadi masalah jika konfigurasi antara dua DHCP server tersebut berbenturan, karena protokol IP tidak mengizinkan dua host memiliki alamat yang sama.

Selain dapat menyediakan alamat dinamis kepada klien, DHCP Server juga dapat menetapkan sebuah alamat statik kepada klien, sehingga alamat klien akan tetap dari waktu ke waktu.

Catatan: DHCP server harus memiliki alamat IP yang statis.

DNS{Domain Name System}

DNS (Domain Name System, bahasa Indonesia: Sistem Penamaan Domain) adalah sebuah sistem yang menyimpan informasi tentang nama host maupun nama domain dalam bentuk basis data tersebar (distributed database) di dalam jaringan komputer, misalkan: Internet. DNS menyediakan alamat IP untuk setiap nama host dan mendata setiap server transmisi surat (mail exchange server) yang menerima surat elektronik (email) untuk setiap domain.

DNS menyediakan servis yang cukup penting untuk Internet, bilamana perangkat keras komputer dan jaringan bekerja dengan alamat IP untuk mengerjakan tugas seperti pengalamatan dan penjaluran (routing), manusia pada umumnya lebih memilih untuk menggunakan nama host dan nama domain, contohnya adalah penunjukan sumber universal (URL) dan alamat e-mail. DNS menghubungkan kebutuhan ini.